JAKARTA (Bisnis.com): China melampaui Jerman sebagai negara eksportir terbesar selama tahun lalu dengan nilai mencapai US$1,20 triliun atau mencapai 10% dari total ekspor dunia.
Menurut laporan dari situs World Trade Organization yang dirilis kemarin, posisi kedua diduduki oleh Jerman untuk menjadi eksportir barang terbesar dunia dengan nilai sekitar US$1,20 triliun dan ketiga Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$1,06 triliun.
Berkaitan dengan perkembangan tahun ini, organisasi itu memberikan pendapat perdagangan dunia akan mengalami pemulihan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 9,5%.
“Prinsip-prinsip WTO telah membantu pemerintahan di dunia untuk tetap membuka pasarnya dan mereka telah menyediakan perangkat untuk meningkatkan perdagangan seiring dengan ekonomi dunia," kata Dirjen WTO Pascal Lamy dalam laporan itu.
Lamy juga menambahkan organisasi itu melihat ada titik cerah dan perdagangan yang semakin terbuka itu telah memberikan harapan dan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi dunia.
"Namun, kita harus menghindari praktik-praktik ekonomi yang bersifat proteksi, yang tidak sesuai dengan prinsip perdagangan dewasa ini," tambah Lamy.
WTO mengungkapkan ekspor dari negara berkembang tetap tumbuh 7,5%. Ekspansi yang kuat, lanjut laporan itu akan menjadi faktor pendorong pemulihan ekonomi. "Dengan tetap mempertahankan laju perdagangan seperti saat ini diharapkan volume perdagangan global bisa melampaui puncak perdagangan pada 2008," tambah prediksi ekonom WTO. (fh)
Menurut laporan dari situs World Trade Organization yang dirilis kemarin, posisi kedua diduduki oleh Jerman untuk menjadi eksportir barang terbesar dunia dengan nilai sekitar US$1,20 triliun dan ketiga Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$1,06 triliun.
Berkaitan dengan perkembangan tahun ini, organisasi itu memberikan pendapat perdagangan dunia akan mengalami pemulihan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 9,5%.
“Prinsip-prinsip WTO telah membantu pemerintahan di dunia untuk tetap membuka pasarnya dan mereka telah menyediakan perangkat untuk meningkatkan perdagangan seiring dengan ekonomi dunia," kata Dirjen WTO Pascal Lamy dalam laporan itu.
Lamy juga menambahkan organisasi itu melihat ada titik cerah dan perdagangan yang semakin terbuka itu telah memberikan harapan dan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi dunia.
"Namun, kita harus menghindari praktik-praktik ekonomi yang bersifat proteksi, yang tidak sesuai dengan prinsip perdagangan dewasa ini," tambah Lamy.
WTO mengungkapkan ekspor dari negara berkembang tetap tumbuh 7,5%. Ekspansi yang kuat, lanjut laporan itu akan menjadi faktor pendorong pemulihan ekonomi. "Dengan tetap mempertahankan laju perdagangan seperti saat ini diharapkan volume perdagangan global bisa melampaui puncak perdagangan pada 2008," tambah prediksi ekonom WTO. (fh)
Komentar :
Posting Komentar